Rabu, 18 Agustus 2021

Baiti Jannati

 Akhwat sholiha.. 

Kecantikan itu relatif, kecantikan fisik itu sementara, kecantikan itu bisa jadi anugrah atau fitnah, dan kecantikan itu adalah fitrah.. 

Pada dasarnya semua wanita itu cantik, bagaimanapun warna kulitnya, bagaimanapun bentuk wajah atau badan nya percayalah semua wanita itu pada fitrah nya cantik..

Jadi..  Bersyukurlah terlahir cantik..

Lalu jika semua wanita cantik, mengapa wanita saat ini berlomba-lomba mengeluarkan dana yang lumayan banyak untuk mengejar kecantikan fisik? bahkan rela berkorban segala nya, menahan kesakitan agar sesuai dengan cantik yang di inginkan..

Itu terjadi karena unsur penilaian dari orang lain, hal yang perlu kita ketahui, jika segala sesuatu menjadi belief termasuk belief bahwa wanita harus cantik seperti itu, maka hal ini menjadi dorongan alam bawah sadar yang menggerakkan wanita untuk berusaha semaksimal mungkin tampil cantik.

Sehingga tolak ukurnya kecantikan menurut mereka itu adalah orang lain, sedangkan tadi yang disebutkan cantik itu relatif beda-beda orang dalam menilai kecantikan. 


 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَّلَاُ ضِلَّـنَّهُمْ وَلَاُ مَنِّيَنَّهُمْ وَلَاٰ مُرَنَّهُمْ فَلَيُبَـتِّكُنَّ اٰذَا نَ الْاَ نْعَا مِ وَلَاٰ مُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يَّتَّخِذِ الشَّيْطٰنَ وَلِيًّا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَا نًا مُّبِيْنًا ۗ 


"dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka, dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya). Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 119)

Berapa banyak manusia khususnya wanita yang terperdaya oleh penilaian orang, tak sedikit pula yang melakukan oprasi plastik hingga merubah ciptaan Allah, karna insecure yang sekarang di besar-besarkan oleh media.

Beda lagi dengan Beauty Jannati.

Mereka adalah perempuan istimewa yang membuat para bidadari surga cemburu karena kecantikan dan kemuliaan derajat mereka.

Inilah sisi menarik seorang perempuan mereka bisa memiliki peluang yang sangat besar untuk mengalahkan bidadari surga. 

Percaya ga? Makhluk dengan keindahan super menakjubkan. Mata nya seindah permata, kecantikan yang tiada sepadan di dunia, suci, tidak tersentuh,  menarik, dan selamanya perawan. Ternyata tidak lebih mulia di banding perempuan dunia yang menjadi ahli surga.

Bukankah itu sebuah kehormatan besar bagi perempuan dunia? 

Mengapa perempuan dunia bisa lebih hebat, lebih cantik, bahkan tinggi derajatnya daripada bidadari surga? 

Tentu bisa..

Karena perempuan dunia merasakan bagaimana kepayahan dalam ketaatan pada Allah. 

Merasakan lelah perjuangan menggapai ridho Allah. 

Merasakan sukarnya menghadapi fitnah dunia. 

Merasakan berat amanah untuk ta'at pada dan mendidik anak-anaknya, menyiapkan generasi hebat perjuang islam. 

Sedangkan bidadari surga, dari awal di ciptakan memang diperuntukan hanya sebagai penghias surga.


Ahli Tafsir Al-Qurthubi rahimahullah, menjelaskan bahwa wanita dunia lebih baik dan lebih cantik dari bidadari karena amal baik mereka di dunia, berbeda dengan bidadari yang langsung Allah Ta’ala ciptakan di dalam surga. Wanita dunia juga akan menjadi ratu dan tuan putri di surga. Beliau rahimahullah berkata,


حال المرأة المؤمنة في الجنة أفضل من حال الحور العين وأعلى درجة وأكثر جمالا ؛ فالمرأة الصالحة من أهل الدنيا إذا دخلت الجنة فإنما تدخلها جزاءً على العمل الصالح وكرامة من الله لها لدينها وصلاحها ، أما الحور التي هي من نعيم الجنة فإنما خُلقت في الجنة من أجل غيرها وجُعلت جزاء للمؤمن على العمل الصالح ….؛ فالأولى ملكة سيدة آمرة ، والثانية – على عظم قدرها وجمالها – إلا أنها ـ فيما يتعارفه الناس ـ دون الملكة ، وهي مأمورة من سيدها المؤمن الذي خلقها الله تعالى جزاءً له


“Keadaan wanita beriman di surga lebih utama dari bidadari dan lebih tinggi derajat dan kecantikannya. Wanita shalihah dari penduduk dunia masuk surga sebagai balasan atas amal saleh mereka. Hal ini adalah kemuliaan dari Allah untuk mereka karena bagusnya agama dan kebaikan mereka. Adapun bidadari adalah bagian dari kenikmatan surga. Mereka diciptakan di dalam surga sebagai kenikmatan bagi makhluk selainnya, sebagai balasan bagi orang beriman atas amal salihnya.

Jenis yang pertama, (yaitu wanita dunia) adalah sebagai ratu, tuan putri, dan yang memerintah. Adapun jenis kedua, (bidadari surga) dengan keagungan kedudukan dan kecantikannya – sebagaimana yang diketahui oleh manusia – maka kedudukan bidadari di bawah ratu. Dia menjadi pelayan bagi tuannya yang beriman yang Allah ciptakan sebagai balasan bagi orang beriman.” (Tafsir Al-Qurthubi, 16: 154)


Jadi Bersyukurlah wahai para perempuan dunia, dengan beramal salih dan berdoa kepada Allah Ta’ala agar dimasukkan surga Allah yang tertinggi. Kenikmatan surga tidak dapat dibayangkan sedikit pun, kecantikan para wanita surga kelak tidak bisa dibayangkan sedikit pun.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menukil firman Allah Ta’ala dalam hadis qudsi,


يَقُوْلُ اللهُ : أَعْدَدَتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَر، وَاقْرَأُوا إِنْ شِئْتُمْ فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ


“Allah telah berfirman, ‘Aku telah menyiapkan bagi hamba-hambaku yang salih (di surga) kenikmatan-kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terbetik dalam benak manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,


“Ya Rasulullah, mana yang lebih mulia, bidadari asli surga ataukah wanita dunia?”


Beliau mengatakan,


بل نساء الدنيا أفضل من الحور العين كفضل الظهارة على البطانة


Wanita dunia lebih afdhal dari pada bidadari asli surga. Sebagaimana bagian luar baju lebih bagus dari pada bagian dalamnya.


“Mengapa bisa demikian, ya Rasulullah?” tanya Ummu Salamah.


Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,


بصلاتهن وصيامهن وعبادتهن لله عز و جل ألبس الله عز و جل وجوههن النور وأجسادهن الحرير بيض الألوان خضر الثياب صفر الحلي


“Disebabkan karena mereka shalat, berpuasa, dan melakukan ibadah kepada Allah. Allah berikan dia hiasan cahaya di wajahnya, memakai sutra putih warnanya, dan baju berwarna hijau, serta perhiasan kuning mengkilap.”

Hadis ini diriwayatkan Thabrani dalam al-Mu’jam al-Ausath (3141).


Bagaimana tidak bahagis nya menjadi beauty jannati?

Menjadi Ratu di surga dengan dilayani bidadari-bidadari surga. 


Maka dari itu tentukan pilihan dari sekarang apakah ingin menjadi perempuan sholiha yang menjadi perhiasan dunia dan ratu di surga?

Atau menjadi perempuan fitnah dunia dan merugi di akhirat?


Setelah tentukan ayo kita pelajari dan praktikan dengan hasil terbaik agar mendapat nilai plus dari Allah ta'ala. 


Darimana kita pelajari nya?  Tentulah kita pelajari dari guru kita suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW serta kita contoh dari wanita penghulu surga.


Pertama : *Meningkatkan Keimanan*

Iman itu satu akar dengan kata aman maka hanya dengan iman kita akan aman dan selamat, baik saat hidup di dunia maupun di akhirat.

Iman itu berarti keyakinan yang kukuh terhadap segala hal yang dibawa oleh Rasulullah Sholallahu'alaihi Wasalam. 

Iman bukan semata-mata penghambaan, melainkan penghambaan merupakan sebuah bukti dari keimanan. 

Oleh karena itu, untuk mengukur tingkat keimanan kita, tinggal di lihat kualitas penghambaan kita. 

Jika ibadah wajib saja masih bolong-bolong, sunah banyak ditinggalkan, abai menutup aurat ini berati kita masih jauh melampaui bidadari surga.

Pahami bahwa diri ini hanyalah hamba Allah yang berkewajiban untuk beribadah, menghamba pada Kepada-Nya. Pemahaman ini berasal dari ilmu sebab ilmu  merpukan akar pokoknya iman keyakinan haruslah berangkat dari ilmu. 

Tanpa ilmu keyakinan pun tertolak. 

Ilmu pun harus mampu melahirkan keyakinan yang akan membuat kita tunduk pasrah.

Bukanlah ilmu jika tidak membuat kita makin tunduk pada kebesaran-Nya 

Imam malik berkata : "Ilmu tidaklah dilihat dari banyak riwayat, tetapi adanya rasa khasyah, rasa takut yang menjadikan kita tunduk pada hukum dan ketetapan-Nya. 


Kedua : *Bercermin pada perempuan terbaik*

Jika daya tarik bidadari surga sebegitu hebatnya, bagaimana dengan ratu-ratu mereka? Jika kita ingin menjadi salah satu dari mereka di surga sebaiknya kita bercermin dahulu. Biasanya bercermin untuk mengoreksi penampilan kita. Apakah kerudung kita sudah pas, ada aurat yang terlihat, atau ada yang aneh di wajah kita.. Auto kan memperbaiki nya. Begitupun jika kita ingin menjadi ratu bidadari, kita harus bercermin pada para perempuan terbaik yaitu di dunia dan di akhirat. Taukah siapa mereka? 

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: حسبُك مِن نساء العالَمين أربعٌ: مريم بنت عمران، وآسية امرأة فرعون، وخديجة بنت خويلد، وفاطمة بنت محمد

Rasulullah SAW bersabda: ''Sebaik-baik wanita di alam semesta ada empat orang. Mereka adalah Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim istri Firaun, Khadijah, dan Fatimah. (HR Ahmad).


Jika kita menelaah keempat perempuan luaar biasa ini, memiliki garis hidup yang berbeda yang menjadi cermin bagi kita. 


Ketiga : *Memperbarui Visi Misi Menikah dan Berkeluarga*

Pernikahan adalah ibadah, bahkan pernikahan merupakan setengah dien.  Jadi ketka ada yang menikah, bisa dikatakan ia sudah menyempurnakan separuh dari agama nya. 

Betapa hebat posisi pernikahan tetapi terkadang tak sebanding dengan nilai tujuan pernikahan itu sendiri.

Ada yang hanya sebatas ingin bersenang-senang dengan pasangan ada yang ingin menjauhi zina, adapula yang hanya agar dapat mendapat keturunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar